Copyright © Vas Happenin'?
Design by Dzignine
Senin, 01 April 2013

They Are Important

           Dapatkah hubungan persahabatan kita tetap hangat? Mungkin itu yang sedang Natasha pikirkan. Dia salah satu orang yang sedang mendapatkan masalah dengan sahabatnya, Dhayana. Mereka mulai saling menjauh sejak Natasha dekat dengan salah satu teman laki-laki dikelas Dhayana. Natasha tak mengerti mengapa sahabat sejak SD-nya menjauh hanya karena Natasha dekat dengan Haykal.

           "Tasha, nih buat kamu," Tiba-tiba ada yang mengganggu acara melamun Natasha dengan menawarkan satu chocolate ice cream kepadanya. "Eh Haykal, Boleh-boleh hahaha." "Sendirian aja, bengong lagi. Lagi mikirin apa sih? Sepertinya serius banget. Ayo dong cerita.", "Eh engga, engga mikirin apa-apa kok." "Ah bohong nih, udah cerita aja kali ke gue. Gue juga gak akan ngebocorin rahasianya kok.", Tasha(Nama panggilan Natasha) tergoda untuk mengungkapkan permasalahan dengan sahabatnya kepada Haykal. Haykal memberi support dan berusaha agar tali persahabatan Natasha dan Dhayana bisa kembali lagi.
          Siang ini -tepat jam istirahat- Natasha dan Haykal memutuskan untuk makan siang di Kantin Sekolah. "Tadi gue udah ngomong sama Dha, Dia bilang kalo kamu sekarang berubah. Gak kayak dulu lagi...," "Hah? Apasih yang berubah dari gue? Cuma gara-gara gue deket sama lo doang trus gue dibilang berubah? Emang salah ya?!" Natasha shocked mendengar penjelasan Haykal. "Yasudah, memang sudah terjadi harus diapakan lagi? kita jalanin bersama aja, nanti kalo udah ada waktu yang tepat kita jelasin semuanya ke Dhayana.... Semangat Natasha Iffidita Nazhaqhina!", Mungkin kali ini yang bisa ngertiin cuma dia. Haykal.
           Hari demi hari Natasha menjalani kesehariannya tanpa Dhayana. Tapi disamping itu, ada seorang yang rela memberi waktunya untuk Natasha yaitu Haykal. Ketika Natasha sedang membaca salah satu novel favoritnya, Seorang gadis duduk disamping Natasha. "Tasha, gue mau ngomong!" ternyata itu Dha! Natasha langsung memeluknya erat dan tak percaya bahwa Dha menghampirinya. "Dha.... Gue kangen banget banget sama lo. Lo kenapa sih?" Dhayana melepaskan pelukannya, "Lo ngerti gak sih? gue kayak gini karna gue gak mau lo salah pilih orang!" Ia membentak. "Maksudmu Haykal? Dha.... Dia baik banget loh, lo jangan suudzon gitu dong," "Tash, lo tau kan Haykal dulu gimana? Dia deketin semua cewek tenar disekolah ini termasuk lo udah gitu ditinggal, dia itu player!", "Kalo lo mau gue jauhin Haykal, Fine. Gue bakal jauhin dia demi lo, Dha... Tapi please Dha jangan ganggu dia dan gue minta maaf Dha..." Hati Natasha terasa jatuh kedalam suatu lubang yang sangat dalam, rasanya sakit. Dha pergi begitu saja meninggalkannya.
            "Tasha! Ayo naik!" Haykal memergoki Natasha yang sedang jalan sendirian keluar sekolah, tapi Natasha menolak. "Kamu kenapa? Biasanya kan gue anter. Ayolah naik," Tawarnya lagi. Natasha tetap berjalan bagai orang yang sedang berjalan sendirian dan tak ada yang menawarkan tumpangan. Kendaraan roda dua milik Haykal berhenti dan menghalangi Natasha, Ia turun dari kendaraaannya. "Natasha, kamu kenapa? Kok gak jawab tawaran gue sih?" Tanyanya dengan memegang bahu Natasha. "Ga apa-apa kok, Kal. Gue gak kenapa-napa suer deh.", "Yaudah ayo naik ke motor gue...(Menarik tangan Natasha)". "Engga, Kal. Gue naik taksi aja ya, sorry banget nih." "Gak apa-apa? Aku takut kamu kenapa-napa, soalnya dari tadi pagi kamu gak muncul-muncul dihadapan gue. Gak seperti biasanya.". Natasha melepas genggamannya dan berkata, "Haykal, I'm so sorry, you aren't my other half. My day will always cheerful without you. Thanks for being my happiness for a while." Natasha lari meninggalkan Haykal dengan air mata yang menetes dari mata indahnya dan Haykal berdiri terdiam setelah mendengar ucapan dari Natasha tadi. Haykal tak menyangka jika selama ini hanya harapan palsu yang ia dapatkan dari seorang gadis yang selama ini dia harapkan.
         "Gue benci, Gue benci, gue benci diri gue sendiri!! Gue munafik!" Natasha berteriak di halaman rumahnya yang terdapat kolam renang disana. Natasha menyesal berbicara seperti itu pada Haykal, padahal selama ini hanya Haykal yang bisa buat kehidupannya terang ketika Dha menghilang.  Sesekali Natasha meng-check Personal Message dan status BBM Haykal yang terus berganti, kata-kata galaunya keluar seperti; Ternyata slama ini gue salah, Dia itu beda dengan yang lain tapi ternyata sama saja, i've forgotten who i am without you dan statusnya yang; Broke, Wrong, confuse. Natasha tidak pernah melihat Haykal begini. Tapi ia lakukan ini demi sahabat lamanya, Dhayana.
           Disisi lain, Dhayana sudah memaafkan Natasha. Tapi selama bermain bersama dengan Natasha,   Dhayana merasa ada yang terganjal dijiwa Natasha. "Tash, lo kenapa? Kok jadi gak rame gini sih kalo lagi curhat?" Tanya Dhayana. "Ah apasih, lo aja kali yang ngerasa begitu...", "Yaudah deh, gue ke kelas dulu ya 5 menit lagi bel masuk nih.", Mereka melambaikan tangan pertanda perpisahan. Sesampai dikelas, Dhayana yg duduk tepat di depan meja Haykal. Dha mendengar suara Haykal yang merdu -ya, dia seorang vokalis diband-nya- sedang menyanyikan lagu Nothing Like Us-nya Justin Bieber yang super galau dengan iringan gitar. Tidak seperti biasa ia lose in confusion like this, Haykal yang  biasanya bikin ketawa, nyanyi lagi rock-RnB-reggae, suka godain cewek hilang begitu saja. Tiba-tiba yang ada dipikiran Dhayana itu hubungan Haykal dengan sahabatnya, Natasha. Dha sangat heran sekali, cuma Natasha yang bisa bikin Haykal galau begini. Dha membalik badannya menjadi berhadapan dengan Haykal. "Haykal.....", "Eh, Dha. Apa?", "Itu kal, mata lo berkaca-kaca gitu. Galau super ye lo hari ini. Tumben baaaanget!", Sambil memberi tissue pada haykal. "Ah lo ngarang nih, kagak. Gue? Galau? hahaha," sambil menyimpan gitarnya ke samping kursi. "Galau kenapa sih? sini-sini cerita siapa tahu gue bisa bantu." "Dha, kalo lo deket sama cowo trus lo udah terlanjur sayang dan gak bisa ngelepasin dia tapi si cowonya malah PHP gitu dan ninggalin seenaknya. rasanya gimana sih?" Tanya  Haykal. "Wah itu sih sakit banget kal, sakit ditusuk jarum cekit-cekiiiit....," "Nah, ya gitu deh gue sekarang."
          Berbaring dikasur lembutnya sambil melihat foto-foto Natasha dan Haykal difolder Mac-nya, itu lah yang sedang Natasha lakukan sehabis pulang sekolah yang melelahkan. Natasha tersenyum kecil melihat keceriaan yang ia dapatkan belakangan ini. Is this the endgame? kata itu selalu terlontarkan benak Natasha. Natasha tidak ingin kehilangan orang yang ia sayangi seperti keluarga, sahabat, dan........ Haykal. "Duh Tashaaaa.... Lo kan udah seneng bisa baikan sama Dha. Tapi kok masih aja mikirin Haykal. Dia gak baik!" Gumam Tasha. Ia memutuskan untuk membuat PM; "I will never be good enough for you. I got that." dan tiba-tiba melihat Recent Updates, Haykal membuat PM setelah Natasha membuat PM; "it hurts knowing you tried doing your best and it still wasn't good enough.". Natasha merasa Haykal membalas PM yang dibuatnya, melihat itu Natasha mengganti PM-nya dengan, "Yeah. You may talk to me, make me laugh and say the sweetest things. But how many other girls are you doing that to?"
        Ketika Natasha berjalan sendirian, ada panggilan masuk ke iPhone-nya. Ternyata itu dari Dha. "Tash, sekarang ke taman belakang yang biasa kita tongkrongin ya!! Tunggu di DPR(Dibawah Pohon Rindang) jangan lupa!" Ujar Dha dengan nada cepat, "Iya iya gue sekarang kesana!" Jawab Natasha, percakapan mereka selesai. Natasha bergegas ke taman belakang sekolahnya. Ketika sampai di DPR, Natasha kaget! "Kok ada lo sih?!" Shocked-nya. "Loh? ya gue kesini ada urusan kali," Ternyata diDPR terdapat Haykal yang sedang duduk sendirian. "Eh gue juga ada kali, lo tuh ya gak berhenti-hentinya ngikutin gue!", "Duh tasha... Kan gue duluan yg kesini, trus kan kamu dateng. Jadi siapa coba yang ngikutin?" Jawab Haykal melihat Natasha jalan dan duduk disampingnya. "Emang kamu lagi nunggu siapa?" Tanya Haykal pada Natasha. "Nunggu Dha, tadi dia ngotot gue kesini eh orangnya gak muncul-muncul. Lo sendiri sih?" Tanya balik Natasha. "Gue nunggu Alif, dia juga ngotot gue kesini." Jelas Haykal. "Eh Tash.... Gue jadi inget sama Barbara Palvin deh kalo lagi bareng sama kamu, hehe". "Ah gombal lo, Kal. Haha, muka gue standar gini disama-samain sama Barbie kayak dia," "Ih, serius deh. Gue kangen banget waktu kita bisa deket kayak gini. Lo kangen ga? Ah pasti engga kan, lo sendiri yang PHP-in gue...", "Dih kapan gue bilang kalo gue me-ha-pe-in lo? Yang ada lo kali, lo yang selalu godain cewek-cewek disini...," Ujar Natasha yang tidak mau kalah. Sedang asik-asik berantem kecil bersama(haha, emang ada ya) tiba-tiba ada adik kelas menghampiri mereka membawa gitar. "Kak, ini gitar kakak," Ia memberi gitarnya pada Haykal. "Loh? Siapa yang nyuruh kamu?" Heran Haykal. "Tadi ka Alif nyuruh aku kasih gitar ini ke kakak, aku pergi duluan ya kak. Jangan lupa nyanyiin lagu romatis, hehe." Candanya dan pergi meninggalkan mereka berdua. "Nah gue mau nyanyiin lagu nih buat lo...," "Tuh kan pasti ini semua akal-akalan lo kan. Suruh gue kesini terus ketemu lo!", "Tash, tadi denger gak sih gue ngomong apa? trus adek kelas tadi ngomong apa? Dari Alif kan, A-L-I-F. Gue juga gak tau apa-apa kali," Ucapnya dan dia memainkan senar-senar yang terdapat di gitarnya.
......................
Now you've been talking in your sleep oh ohThings you never say to me oh ohTell me that you've had enoughOf our love, our love
Just give me a reasonJust a little bit's enoughJust a second we're not broken just bentAnd we can learn to love again.......................              "Kereeeeeen, suaranya lumayan." Puji Natasha. "Ehm cie cie cieeeeeee, sweet banget deh tadi. Sorry banget ya Natasha, Haykal. Ternyata gue salah pendapat. Haykal tuh gak sejelek yang gue pikirkan, dia itu udah suka sama lo dari dulu....," Ujar Dhayana yang tiba-tiba muncul dan menjelaskan kesalahannya. "Tapi, dia tetep player 'kan?" Tanya Natasha pada Dha. "Engga, Tash. Dia cuma bercanda doang kok. Gue udah tanya ke cewek-cewek yang ia goda, mereka bilang kalo Haykal orangnya bercanda-an, dia gak serius haha." Cetuknya. Natasha melihat Haykal yang pergi dari duduknya ke tanaman bunga Mawar. Haykal memetik beberapa Mawar marah,putih,dan merah muda. Dia kembali ke tempat Natasha. "Ini 1 mawar merah, 4 mawar putih, dan 3 mawar merah muda. 1-4-3, Natasha.....", "Loh? 1-4-3 apaan tuh?" tanya Natasha. "143 itu bahasa gaul sana-sana artinya, I Love You." Jelasnya. "hm aaw, Boleh-boleh deh." Kata Natasha sambil mengambil mawar yg diberi Haykal. "Kok malah bilang boleh-boleh sih, Hm, Before i met you, i never knew what it was like to be able to look at someone and smile for no reason. Natasha, Would you be my reason why i smile everyday?" Love quotes tersebut keluar dari mulut Haykal. Natasha tak menyangka ini bisa terjadi, " I would. Not just for your reason why you smile everyday. But i can be your everything."            Akhirnya, Mereka menjalin hubungan dengan sangat mulus. Saat ini, tepat hari dimana keluarnya kata-kata romantis dari Haykal dan Natasha 2 tahun yang lalu. Mereka menjalani hari-demi hari bersama-sama. Natasha semakin hari semakin dekat dengan Dhayana. Mereka lulus SMA dengan pencapaian yang sangat memuaskan, dan mereka  melanjutkan pendidikannya di Universitas yang mereka inginkan. Natasha kini diterima menjadi mahasiswa di University of Florida. Natasha tak akan melupakan momen-momen mengesankan selama ia di SMA.
The End