Copyright © Vas Happenin'?
Design by Dzignine
Senin, 04 Mei 2015

Secangkir Kopi

Lama tak bertemu,
Apa Kabar?

Kali ini banyak memori yang perlu aku serat dalam note. Langkah yang telah terinjak membuatku sadar bahwa hidup ini nyata.

Semakin hari, semakin tumbuh. Beranjak dewasa. Kini aku sadar apa yang telah terlewati adalah sebuah pengalaman. Banyak kisah yang berjadi setelah aku masuk kedalam dunia 'masa indah', SMA. Kehidupan yang kurasakan berasa sangat berbeda 180° dari kehidupan sebelumnya. Aku sadar, kini saatnya aku belajar memaknai hidup. Santai tapi pasti, itu adalah salah satu trik hidupku. Tak perlu terlihat wibawa, kamu hanya perlu merapihkan pakaian agar terlihat 'class' itu cukup. Menghargai seseorang dapat merubah pandangan menjadi sangat baik, itu yg terjadi saat ini. Ada saja rasa lelah, tapi itu tak menjadikanku sebagai penghalang. Aku yakin dibalik rasa lelah ini ada sebuah senyuman yang terciptakan setelahnya. Sempat, aku berhayal 'Apa iya harus pindah?', hati kecil menolak. Aku datang kesini, karna niat baikku untuk memiliki teman banyak. Jika aku pulang, gagal sudah niatku. 
Masa Indah? maksudnya? Kisah kasih? Datang ada saja, tapi tak tertarik. Sejak awal, selalu memandang satu.... hingga saat ini. Sulit, dia pun sulit ditebak. Pengaggumnya pun cukup banyak, membuat itu semakin sulit bisa dekat. Andai ia tahu, cumanya yang berwarna. Yang lainnya terlihat abu-abu. Kita memang dekat, namun tak merasakan apa-apa. Hanya dapat memandang, menyapa pun masih tersipu. Tak tahu mengapa, aku yakin sekali kita sama. Tidak hanya aku, dia pun sering seperti yang kulakukan. Tapi jenuh selalu terasa karna tak ada kemajuan. Memang, diam itu berlian dibanding ungkap duluan karna kusadar derajat wanita akan hilang. Sulit diungkapkan. Begitu rumit untuk diserat, tak kuat.

Namun, yang aku dapat dari pengalaman yang telah aku lewati salahsatunya; bersyukur. Dengan bersyukur, bahagia akan selalu ada. Kapanpun. Dimanapun. Masa yang  kini sedang aku jalani salah satu masa yang rawan, jika tak bisa kontrol hilang salahsatu harapan. Untung saja, sekelilingku memaknai hidup dengan sangat baik. Belajar sederhana memang tak semuadah dikira. Tapi kini sadar, Hidup perlu junjung ke atas, tapi kita pun perlu melihat ke bawah. 


Jumat, 04 Oktober 2013

Sedikit Cerita

   
                 Saya Gita Nadya Pratiwi menulis sedikit curahan hati tentang persahabatan. Sahabat bukanlah hanya sekedar teman terbaik ataupun terdekat. Tapi teman yang bisa menjadi saudari kita sendiri, mengerti isi hati kita sendiri. Dan kini saya merasakan kekurangan dalam keadaan hidup saya saat ini. Barjauhan, walaupun hanya puluhan sampai ratusan km jarak kami tersebut. Jangan kalian menyebutkan bahwa curahan ini berlebihan, tapi inilah yang kini saya rasakan. Kehidupan saya 180° berbeda dari sebelumnya.
                 Kemana 9 Sekawan? Kami adalah anak-anak perempuan yang terasa sekali sering kabur pelajaran pada kelas 9, bercengkrama di bawah pohon setelah beribadah sehingga lupa waktu pelajaran. Saya merasakan sekali rasa rindu kepada 9 Sekawan. Saya selalu teringat masa-masa kenakalan ketika SMP. Dulu, setiap hari kami bertemu ditangga depan 9-1 sebelum bel masuk berbunyi dengan suara tawa terkeras karna cerita konyol yang kami buat. Ketika masalah berdatangan, kami selalu berdiskusi agar masalah dapat dipecahkan. 
                Berawal dari kelas 7 dengan 4 perempuan, 3 perempuan, dan 2 perempuan. dengan berjalannya waktu sehingga kami tergabung menjadi 9. Dan sampai sekarang, saya belum mendapatkan karakter seperti 9 sekawan. Sulit sekali untuk mendapatkan karakter yang hampir persis seperti mereka. Rasa canda yang biasa saya dengar sekarang hilang, Mungkin sekarang muka ceria saya di pagi cerah dahulu berbeda dengan sekarang. 
               Masa-masa indah maupun sedih masih amat banyak, tapi mungkin tidak akan tersampaikan semua disini. Ya Allah, tolong jaga tali persaudaraan kami. Jangan sampai dengan jarak ini, tali persaudaraan kamu putus. Kami ingin tali persaudaraan ini tetap erat sampai kami menjadi 'orang'. Kabulkanlah do'a kami, Amin.           


                                                                                                                              Salam Rindu,
                                                                                                                                           Gita
Sabtu, 20 Juli 2013

Ours

Akhirnya lepas juga dari smp, walaupun terasa cepet banget keluar dari masa smp. Kalo kata yang lain sih "Baru aja kemarin kita MOS/OSPEK bareng-bareng, sekarang udah graduate aja.". Emang sih masa-masa smp juga gak kalah indah sama masa sma menurut gue, karna angkatan gue gak sejubel kayak smp negeri. Jadi, kita seangkatan saling kenal gitu. Masa-masa smp itu gak jauh dari kekonyolan, kesedihan, kenakalan, ke-naksir-an dan ke-ke yang lainnya selama 3 tahun. Dan salah satu hal yang bakal buat gue kangen adalah keakraban dengan sahabat. Hampir semua sahabat gue sifatnya selalu bikin ketawa. Mereka tuh pede, kalau ketawa gak pernah ditahan-tahan--mau selebar apapun mereka tetap pede--, ngomong seadanya gak perlu dilebih-lebihin, gak pilih-pilih temen, tapi kalo salah satu sahabatnya punya masalah biasanya mereka yang ngurusin masalah sahabatnya, yg punya sahabatnya sih diem aja bahkan ngelarang buat memperpanjang masalahnya. Kita bukan geng, bukan kelompok, tapi sering kumpul bareng untuk menghilangkan stres dari masalahnya masing-masing. Karna banyak orang yg bilang kita tuh selalu ber-9 gak pernah pisah, jadi deh bermunculan dengan nama yang weird yaitu 9 sekawan. Kita gak pernah ngerasa 'sok tenar' didepan yang lain, tapi kita orangnya seadanya gak perlu ditahan-tahan. Kita orangnya bukan 'sok penguasa', kita cuma ngerasa semua sama, gak ada perbedaan, gak ada rasa senior, jadi mau nongkrong dimana pun kapan pun juga langsung jadi selama kita nyaman. Kita gak mikirin orang mau ngomong apa, kita nyaman ber-9, kita cuma anggap cemoohan yang mereka bicarakan dibelakang kita itu iri dengan kebersamaan kita. Tapi banyak juga yang senang melihat kekompakkan kita, sampai-sampai dijuluki dengan '9 Sekawan'. Dan akhirnya mereka semua memanggil kita dengan sebutan tersebut. Dan sekarang kita berpisah; Ada 1 orang di Jakarta, 3 orang di Karawang, 4 orang tetap stay di kota ini, dan 1 orang di Purwakarta yaitu gue. Ya memang, rasa bedaaaaa 180 derajat itu dialami oleh gue sendiri. Sahabat-sahabat yang setiap hari gue temuin, sekarang ga ada karna tidak berada di satu tempat yang sama. Perasaan gue juga dialami oleh 1 sahabat gue yang menetap di Jakarta, Shabrina. Mungkin sekarang di udah lebih enjoy disana karna disana dia boarding school, jadi sudah ada teman dekatnya yaaaa yg sekamar. Kalo gue sih, sampai sekarang belum dapet temen di sekolah gue yang bisa buat gue nyaman. Gue nyari temen yang bisa diajak kumpul bareng tapi gak pilih-pilih temen. Dan itu belum gue dapetin disini. Rasa kangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnnn banget sama sahabat-sahabat gue hampir setiap hari muncul. Mereka itu beda dari yang lain, kalo kalian dekat dengan mereka pun bakal enjoy.
Andai saja di wilayah sekolah yang sangat lega ini ada SMA-nya, mungkin kita gak akan pisah kayak begini.
Senin, 01 April 2013

They Are Important

           Dapatkah hubungan persahabatan kita tetap hangat? Mungkin itu yang sedang Natasha pikirkan. Dia salah satu orang yang sedang mendapatkan masalah dengan sahabatnya, Dhayana. Mereka mulai saling menjauh sejak Natasha dekat dengan salah satu teman laki-laki dikelas Dhayana. Natasha tak mengerti mengapa sahabat sejak SD-nya menjauh hanya karena Natasha dekat dengan Haykal.

           "Tasha, nih buat kamu," Tiba-tiba ada yang mengganggu acara melamun Natasha dengan menawarkan satu chocolate ice cream kepadanya. "Eh Haykal, Boleh-boleh hahaha." "Sendirian aja, bengong lagi. Lagi mikirin apa sih? Sepertinya serius banget. Ayo dong cerita.", "Eh engga, engga mikirin apa-apa kok." "Ah bohong nih, udah cerita aja kali ke gue. Gue juga gak akan ngebocorin rahasianya kok.", Tasha(Nama panggilan Natasha) tergoda untuk mengungkapkan permasalahan dengan sahabatnya kepada Haykal. Haykal memberi support dan berusaha agar tali persahabatan Natasha dan Dhayana bisa kembali lagi.
          Siang ini -tepat jam istirahat- Natasha dan Haykal memutuskan untuk makan siang di Kantin Sekolah. "Tadi gue udah ngomong sama Dha, Dia bilang kalo kamu sekarang berubah. Gak kayak dulu lagi...," "Hah? Apasih yang berubah dari gue? Cuma gara-gara gue deket sama lo doang trus gue dibilang berubah? Emang salah ya?!" Natasha shocked mendengar penjelasan Haykal. "Yasudah, memang sudah terjadi harus diapakan lagi? kita jalanin bersama aja, nanti kalo udah ada waktu yang tepat kita jelasin semuanya ke Dhayana.... Semangat Natasha Iffidita Nazhaqhina!", Mungkin kali ini yang bisa ngertiin cuma dia. Haykal.
           Hari demi hari Natasha menjalani kesehariannya tanpa Dhayana. Tapi disamping itu, ada seorang yang rela memberi waktunya untuk Natasha yaitu Haykal. Ketika Natasha sedang membaca salah satu novel favoritnya, Seorang gadis duduk disamping Natasha. "Tasha, gue mau ngomong!" ternyata itu Dha! Natasha langsung memeluknya erat dan tak percaya bahwa Dha menghampirinya. "Dha.... Gue kangen banget banget sama lo. Lo kenapa sih?" Dhayana melepaskan pelukannya, "Lo ngerti gak sih? gue kayak gini karna gue gak mau lo salah pilih orang!" Ia membentak. "Maksudmu Haykal? Dha.... Dia baik banget loh, lo jangan suudzon gitu dong," "Tash, lo tau kan Haykal dulu gimana? Dia deketin semua cewek tenar disekolah ini termasuk lo udah gitu ditinggal, dia itu player!", "Kalo lo mau gue jauhin Haykal, Fine. Gue bakal jauhin dia demi lo, Dha... Tapi please Dha jangan ganggu dia dan gue minta maaf Dha..." Hati Natasha terasa jatuh kedalam suatu lubang yang sangat dalam, rasanya sakit. Dha pergi begitu saja meninggalkannya.
            "Tasha! Ayo naik!" Haykal memergoki Natasha yang sedang jalan sendirian keluar sekolah, tapi Natasha menolak. "Kamu kenapa? Biasanya kan gue anter. Ayolah naik," Tawarnya lagi. Natasha tetap berjalan bagai orang yang sedang berjalan sendirian dan tak ada yang menawarkan tumpangan. Kendaraan roda dua milik Haykal berhenti dan menghalangi Natasha, Ia turun dari kendaraaannya. "Natasha, kamu kenapa? Kok gak jawab tawaran gue sih?" Tanyanya dengan memegang bahu Natasha. "Ga apa-apa kok, Kal. Gue gak kenapa-napa suer deh.", "Yaudah ayo naik ke motor gue...(Menarik tangan Natasha)". "Engga, Kal. Gue naik taksi aja ya, sorry banget nih." "Gak apa-apa? Aku takut kamu kenapa-napa, soalnya dari tadi pagi kamu gak muncul-muncul dihadapan gue. Gak seperti biasanya.". Natasha melepas genggamannya dan berkata, "Haykal, I'm so sorry, you aren't my other half. My day will always cheerful without you. Thanks for being my happiness for a while." Natasha lari meninggalkan Haykal dengan air mata yang menetes dari mata indahnya dan Haykal berdiri terdiam setelah mendengar ucapan dari Natasha tadi. Haykal tak menyangka jika selama ini hanya harapan palsu yang ia dapatkan dari seorang gadis yang selama ini dia harapkan.
         "Gue benci, Gue benci, gue benci diri gue sendiri!! Gue munafik!" Natasha berteriak di halaman rumahnya yang terdapat kolam renang disana. Natasha menyesal berbicara seperti itu pada Haykal, padahal selama ini hanya Haykal yang bisa buat kehidupannya terang ketika Dha menghilang.  Sesekali Natasha meng-check Personal Message dan status BBM Haykal yang terus berganti, kata-kata galaunya keluar seperti; Ternyata slama ini gue salah, Dia itu beda dengan yang lain tapi ternyata sama saja, i've forgotten who i am without you dan statusnya yang; Broke, Wrong, confuse. Natasha tidak pernah melihat Haykal begini. Tapi ia lakukan ini demi sahabat lamanya, Dhayana.
           Disisi lain, Dhayana sudah memaafkan Natasha. Tapi selama bermain bersama dengan Natasha,   Dhayana merasa ada yang terganjal dijiwa Natasha. "Tash, lo kenapa? Kok jadi gak rame gini sih kalo lagi curhat?" Tanya Dhayana. "Ah apasih, lo aja kali yang ngerasa begitu...", "Yaudah deh, gue ke kelas dulu ya 5 menit lagi bel masuk nih.", Mereka melambaikan tangan pertanda perpisahan. Sesampai dikelas, Dhayana yg duduk tepat di depan meja Haykal. Dha mendengar suara Haykal yang merdu -ya, dia seorang vokalis diband-nya- sedang menyanyikan lagu Nothing Like Us-nya Justin Bieber yang super galau dengan iringan gitar. Tidak seperti biasa ia lose in confusion like this, Haykal yang  biasanya bikin ketawa, nyanyi lagi rock-RnB-reggae, suka godain cewek hilang begitu saja. Tiba-tiba yang ada dipikiran Dhayana itu hubungan Haykal dengan sahabatnya, Natasha. Dha sangat heran sekali, cuma Natasha yang bisa bikin Haykal galau begini. Dha membalik badannya menjadi berhadapan dengan Haykal. "Haykal.....", "Eh, Dha. Apa?", "Itu kal, mata lo berkaca-kaca gitu. Galau super ye lo hari ini. Tumben baaaanget!", Sambil memberi tissue pada haykal. "Ah lo ngarang nih, kagak. Gue? Galau? hahaha," sambil menyimpan gitarnya ke samping kursi. "Galau kenapa sih? sini-sini cerita siapa tahu gue bisa bantu." "Dha, kalo lo deket sama cowo trus lo udah terlanjur sayang dan gak bisa ngelepasin dia tapi si cowonya malah PHP gitu dan ninggalin seenaknya. rasanya gimana sih?" Tanya  Haykal. "Wah itu sih sakit banget kal, sakit ditusuk jarum cekit-cekiiiit....," "Nah, ya gitu deh gue sekarang."
          Berbaring dikasur lembutnya sambil melihat foto-foto Natasha dan Haykal difolder Mac-nya, itu lah yang sedang Natasha lakukan sehabis pulang sekolah yang melelahkan. Natasha tersenyum kecil melihat keceriaan yang ia dapatkan belakangan ini. Is this the endgame? kata itu selalu terlontarkan benak Natasha. Natasha tidak ingin kehilangan orang yang ia sayangi seperti keluarga, sahabat, dan........ Haykal. "Duh Tashaaaa.... Lo kan udah seneng bisa baikan sama Dha. Tapi kok masih aja mikirin Haykal. Dia gak baik!" Gumam Tasha. Ia memutuskan untuk membuat PM; "I will never be good enough for you. I got that." dan tiba-tiba melihat Recent Updates, Haykal membuat PM setelah Natasha membuat PM; "it hurts knowing you tried doing your best and it still wasn't good enough.". Natasha merasa Haykal membalas PM yang dibuatnya, melihat itu Natasha mengganti PM-nya dengan, "Yeah. You may talk to me, make me laugh and say the sweetest things. But how many other girls are you doing that to?"
        Ketika Natasha berjalan sendirian, ada panggilan masuk ke iPhone-nya. Ternyata itu dari Dha. "Tash, sekarang ke taman belakang yang biasa kita tongkrongin ya!! Tunggu di DPR(Dibawah Pohon Rindang) jangan lupa!" Ujar Dha dengan nada cepat, "Iya iya gue sekarang kesana!" Jawab Natasha, percakapan mereka selesai. Natasha bergegas ke taman belakang sekolahnya. Ketika sampai di DPR, Natasha kaget! "Kok ada lo sih?!" Shocked-nya. "Loh? ya gue kesini ada urusan kali," Ternyata diDPR terdapat Haykal yang sedang duduk sendirian. "Eh gue juga ada kali, lo tuh ya gak berhenti-hentinya ngikutin gue!", "Duh tasha... Kan gue duluan yg kesini, trus kan kamu dateng. Jadi siapa coba yang ngikutin?" Jawab Haykal melihat Natasha jalan dan duduk disampingnya. "Emang kamu lagi nunggu siapa?" Tanya Haykal pada Natasha. "Nunggu Dha, tadi dia ngotot gue kesini eh orangnya gak muncul-muncul. Lo sendiri sih?" Tanya balik Natasha. "Gue nunggu Alif, dia juga ngotot gue kesini." Jelas Haykal. "Eh Tash.... Gue jadi inget sama Barbara Palvin deh kalo lagi bareng sama kamu, hehe". "Ah gombal lo, Kal. Haha, muka gue standar gini disama-samain sama Barbie kayak dia," "Ih, serius deh. Gue kangen banget waktu kita bisa deket kayak gini. Lo kangen ga? Ah pasti engga kan, lo sendiri yang PHP-in gue...", "Dih kapan gue bilang kalo gue me-ha-pe-in lo? Yang ada lo kali, lo yang selalu godain cewek-cewek disini...," Ujar Natasha yang tidak mau kalah. Sedang asik-asik berantem kecil bersama(haha, emang ada ya) tiba-tiba ada adik kelas menghampiri mereka membawa gitar. "Kak, ini gitar kakak," Ia memberi gitarnya pada Haykal. "Loh? Siapa yang nyuruh kamu?" Heran Haykal. "Tadi ka Alif nyuruh aku kasih gitar ini ke kakak, aku pergi duluan ya kak. Jangan lupa nyanyiin lagu romatis, hehe." Candanya dan pergi meninggalkan mereka berdua. "Nah gue mau nyanyiin lagu nih buat lo...," "Tuh kan pasti ini semua akal-akalan lo kan. Suruh gue kesini terus ketemu lo!", "Tash, tadi denger gak sih gue ngomong apa? trus adek kelas tadi ngomong apa? Dari Alif kan, A-L-I-F. Gue juga gak tau apa-apa kali," Ucapnya dan dia memainkan senar-senar yang terdapat di gitarnya.
......................
Now you've been talking in your sleep oh ohThings you never say to me oh ohTell me that you've had enoughOf our love, our love
Just give me a reasonJust a little bit's enoughJust a second we're not broken just bentAnd we can learn to love again.......................              "Kereeeeeen, suaranya lumayan." Puji Natasha. "Ehm cie cie cieeeeeee, sweet banget deh tadi. Sorry banget ya Natasha, Haykal. Ternyata gue salah pendapat. Haykal tuh gak sejelek yang gue pikirkan, dia itu udah suka sama lo dari dulu....," Ujar Dhayana yang tiba-tiba muncul dan menjelaskan kesalahannya. "Tapi, dia tetep player 'kan?" Tanya Natasha pada Dha. "Engga, Tash. Dia cuma bercanda doang kok. Gue udah tanya ke cewek-cewek yang ia goda, mereka bilang kalo Haykal orangnya bercanda-an, dia gak serius haha." Cetuknya. Natasha melihat Haykal yang pergi dari duduknya ke tanaman bunga Mawar. Haykal memetik beberapa Mawar marah,putih,dan merah muda. Dia kembali ke tempat Natasha. "Ini 1 mawar merah, 4 mawar putih, dan 3 mawar merah muda. 1-4-3, Natasha.....", "Loh? 1-4-3 apaan tuh?" tanya Natasha. "143 itu bahasa gaul sana-sana artinya, I Love You." Jelasnya. "hm aaw, Boleh-boleh deh." Kata Natasha sambil mengambil mawar yg diberi Haykal. "Kok malah bilang boleh-boleh sih, Hm, Before i met you, i never knew what it was like to be able to look at someone and smile for no reason. Natasha, Would you be my reason why i smile everyday?" Love quotes tersebut keluar dari mulut Haykal. Natasha tak menyangka ini bisa terjadi, " I would. Not just for your reason why you smile everyday. But i can be your everything."            Akhirnya, Mereka menjalin hubungan dengan sangat mulus. Saat ini, tepat hari dimana keluarnya kata-kata romantis dari Haykal dan Natasha 2 tahun yang lalu. Mereka menjalani hari-demi hari bersama-sama. Natasha semakin hari semakin dekat dengan Dhayana. Mereka lulus SMA dengan pencapaian yang sangat memuaskan, dan mereka  melanjutkan pendidikannya di Universitas yang mereka inginkan. Natasha kini diterima menjadi mahasiswa di University of Florida. Natasha tak akan melupakan momen-momen mengesankan selama ia di SMA.
The End
Selasa, 19 Maret 2013

One Way Or Another - One Direction

The boys were thrilled to visit Africa with Comic Relief - a trip which turned out to be one of the most amazing and eye-opening experiences of their lives. The group visited projects in Ghana helped by money raised for Red Nose Day, and met the people whose lives have been changed as a result. Now the boys are overjoyed to be able to help people with lives similar to those they met in Ghana, by forgoing any royalties due to them in connection with this charity single. Syco will also donate 100% of its profits from the sale of each CD single and download to Comic Relief.

So, Here's the lyrics    :
Harry:
One way or another I'm gonna find ya
I'm gonna getcha getcha getcha getcha
One way or another I'm gonna win ya
I'm gonna getcha getcha getcha getcha

Zayn:
One way or another I'm gonna see ya
I'm gonna meetcha meetcha meetcha meetcha
One day maybe next week I'm gonna meetcha
I'm gonna meetcha, I'll meetcha

Niall:
I will drive past your house
And if the lights are all out
I'll see who's around

Let's go!

Liam:
One way or another I'm gonna find ya
I'm gonna getcha getcha gectha getcha
One way or another I'm gonna win ya
I'll getcha, I'll getcha

Louis:
One way or another I'm gonna see ya
I'm gonna meetcha meetcha meetcha meetcha
One day maybe next week I'm gonna meetcha
I'll meetcha meetcha meetcha meetcha

Zayn:
And if the lights are all out
I'll follow your bus downtown
See who's hanging out

Louis: One two three four!

Everyone:
Na na na na na na
Na na na na na na na na na
Na na na na na na na na na
(Louis: I wanna hold you wanna hold you tight)
Na na na na na na na na na
(Louis: I wanna hold you wanna hold you tight)
Na na na na na na na na na
(Louis: I wanna hold you wanna hold you tight)
Get teenage kicks right through the night
Na na na na na na na na na
(Harry: I wanna hold you wanna hold you tight)
Na na na na na na na na na
(Harry: I wanna hold you wanna hold you tight)
Na na na na na na na na na
(Harry: I wanna hold you wanna hold you tight)
Get teenage kicks right through the night

Harry:
One way or another I'm gonna see ya
I'm gonna meetcha meecha meetcha meetcha
One way or another I'm gonna win ya
I'm gonna getcha getcha getcha getcha
One way or another I'm gonna see ya
(I wanna hold you wanna hold you tight)
I'm gonna meetcha meetcha meetcha meetcha
(I wanna hold you wanna hold you tight)
One way or another I'm gonna win ya
(I wanna hold you wanna hold you tight)
I'm gonna getcha getcha getcha getcha
(I wanna hold you wanna hold you tight)
One way or another I'm gonna see ya
(I wanna hold you wanna hold you tight)
I'm gonna meetcha meetcha meetcha meetcha
(I wanna hold you wanna hold you tight)
One way or another I'm gonna win ya
(I wanna hold you wanna hold you tight)
I'm gonna getcha getcha getcha getcha
(I wanna hold you wanna hold you tight)

One way or another


One Moment For Forever


                 "Kan udah aku bilang, jangan buka-buka lemari aku! Kan jadi gini ujung-ujungnya!"
  Udah gue duga, gue salah kan. lagian gue kepo banget sih jadi orang. Udah dibilang sama kakak, "Di, jangan buka lemari ya. Bahaya." Tapi, hati gue nyuruh buka lemari kakak gue itu. Perkiraan gue salah, gue kira dia nyimpen 'sesuatu' yg bahaya ternyata salah. Isinya lemari berantakan yg didalemnya terdapat Laptop. Alhasil, laptopnya.........hancur. "Lagian salah sendiri sih, ngapain coba nyimpen laptop di lemari. Entar kalo bibi mau masukkin baju kakak 'kan juga jatuh.." Gue mencoba membela diri. "Kakak ada alesan kali nyimpen laptop disini, kan lo juga tau kalo papah mau sita laptop kakak." Jawab Davin, kakaknya. "Yaudah nanti Di gantiin deh, suer. Maaf juga ga sengaja...". Akhirnya, kelar juga. 
                   
Ohya, nama gue Diandra Qistalain, masih duduk di kelas 1 SMA. SMA Garuda. Baru aja ngacurin laptop kesayangan kakaknya. Gue orangnya cuek tapi ya gitu deh suka malu-malu. Hidup gue kadang suka ribet. Taudeh awal ribetnya dari mana. Dan ini salah satu moment yang gak akan pernah gue lupain. Check this out.
                  
                  "Di, boleh pinjem buku tulis biologi lo,ga?" Temen sebangku sekaligus sahabat gue ini emang suka lupa kalo ngerjain pr. Gak tau bener-bener lupa atau males ya gitudeh. "Duh Tressya sahabat gue yang cantiiiiik, kapan sih lo gak jiplak pr gue terus? Pokoknya mau gak mau ini yg terakhir gue kasih jawaban pr gue ke lo! Gak mau tau!" Gue dengan kesal memberi buku tulis biologi gue dan memutuskan untuk keluar kelas. "IYA, GUE JADI BAKAL NGEJAIN PR DEEEH.....," teriakan Tressya kedengaran sampai keluar kelas, dasar Tressya oh Tressya. Gue duduk sendirian dibalkon depan kelas gue, X IPA 2. BRRRRUUUUUKKK, rese. Senior cowok yang lagi kejar-kejaran sama temennya nyenggol gue hingga jatuh dan ngumpet dibelakangan badan gue biar temennya gak ngejar dia. "Aduuuuuuh.....," Gue membersikan rok abu-abu gue dengan kesal. "Eh sorry, sorry banget ya. Gue gak sengaja." Ujarnya. "Oh, gak apa-apa kok kak. Lagian juga cuma sakit kecil-kecilan doang kok," Gue mencoba untuk gak nyalahin senior itu. "Yakin nih? ga salah? tadi gue liat kok lo kesel gitu,". "Engga kok ka, engga itu cuma refleks doang kok kak, yaudah aku kedalem dulu ya kak..." gue langsung masuk kelas dan nyenggol Tressya yang lagi sibuk nulis prnya. "Duh Di, lo kenapa sih? untung ini dikit lagi selesai ngerjain prnya." Tres heran. "Tau ga? Tadi loooh, gue bisa ngobrol sama senior terkenal ituuuuuu...," gue girang. "Hah? Siapa?" tanya Tres. "Itu kak Bugy, senior terkenal ganteng, basketnya keren, dan yang suka bikin siswi-siswi disini baca Mading tiap hari cuma mau baca karyanya yg bagus itu loh!" Gue makin girang sambil memukul meja. Tres menggoyang-goyang badan gue, "Hah? yg bener? Kok bisa sih? ah elah iri gue Di sama lo,". Gue jelasin dengan detail kejadian tadi.
                   "Sendirian aja nih," Tiba-tiba ada yg ngajak ngobrol ketika gue lagi sibuk makan roti. Dan ternyata senior tadi. "eheh kakak, iya nih nunggu jemputan. Kakak juga sendirian aja...," Jawab gue. "Ohya, ngomong-ngomong nama kamu siapa?" Tanyanya. "Nama aku Diandra panggil aja Di.", Kami berjabat tangan. Tangannya halus bagai pangeran Edmund di Narnia. Oke ini lebay. "Namanya bagus, gue Bugy. Soal tadi maaf banget ya, gue ga sengaja asli deh," Kita saling melepaskan tangan. "O-oh ga apa-apa kok kak. Lagian juga cuma kesenggol dikit."
                   "Aaaaa seneng banget banget aaaa akhirnya bisa ngobrol sama senior idaman. Aduh ka Bugy.... Betapa gantengnya enkau, betapa kreatifnya membuat banyak karya, betapa banyak fansnya...... Duh apasih gue gila deh ngomong sendiri ngomongin ka Bugy lagi. Mending gue invite aja ah bbm-nya." Gue invite tuh PIN BBM-nya ka Bugy. Dan gak lama, dia accept. Gue memutuskan untuk chat duluan;
"Halo kak, hehe..."
"Ini Diandra yang tadi gak sengaja jatuh gara-gara gue ya?"
"hehe iya kak, ngomonginnya itu mulu deh."
"Haha engga, soalnya gue juga baru tau lo dek."
"Kak, karya-karya kakak yang ditempel di mading keren-keren loh kak. Apalagi cerpennya, gak ada tandingannya deh!"
"Ah bisa aja deh kamu, Di. Makasih ya," .....
                          "Tres! Tau gak siiiih! gue semalem chat dong sama dia." gue masuk dan langsung ganggu Tres yang lagi sibuk benerin dasinya. "Yang bener? Gimana tuh ceritanya?" Tanyanya. Gue ceritain dengan detail apa yang semalam terjadi.
                    Setelah pelajaran seni budaya selesai, gue dan Tres pergi ke Kantin. Gue duduk dan makan mie ayam bu Epong, koki kantin SMA Garuda yang tercinta. Gak lama, Geng ka Bugy dateng dan duduk di sebelah meja yang gue dan Tres duduki. Ka Bugy melihat kearah gue, gue balas dengan senyuman. "Parah lo, lo diliatin tuh sama ka Bugy, Di. Ah beruntung banget sih." Histeris Tres. Tiba-tiba ada salah satu senior cowok nyamperin ke meja gue. "Cie, lagi deket sama Bugy ya? Kemarin chat bareng ya? Bugy jomblo tuh haha," dan gue jawab, "Haha kakak bisa aja." dia langsung pergi dan duduk ke meja ka Bugy dan kawannya.
                   Akhirnya pulang juga. Gue merebah badan gue ke surga gue, maksudnya Kasur tersayang. Tiba-tiba BlackBerry tersayang bergetar pertada ada yang PING!!! gue. Dan ketika gue lihat, itu dari ka Bugy. Gue sibuk banget sama chat-nya bareng ka Bugy sampai-sampai lupa belum ganti baju seragam. "Aduh Diandra, kamu belum ganti baju juga. Ini udah maghrib loh, kamu masih belum mandi. Lagi sibuk chat sama siapa sih? Sibuk banget kayaknya," Ya, itu mama yang cerewetnya melebihi Pengacara kondang diluar sana tapi gue sayang sama mama. "Haha, engga kok mah. Iya iya bentar lagi deh."
                   Hari demi hari, gue jadi deket sama ka Bugy. Engga gue terus yang chat ke dia duluan, tapi sekarang lebih sering dia bm gue duluan. "Yang namanya Diandra mana ya?" cewek senior cantiknya super datang ke kelas gue dengan memanggil nama gue, itu ka Sabila tepatnya ka Bugy's ex-girlfriend. Dia nyamperin gue. "Hi, Diandra." Dia mengulurkan tangannya. "Diandra, panggil aja Di. Ada apa, kak?" Gue balas ulurannya. "Gue Sabila. Lo lagi deket ya sama Bugy?" Dia tanya begitu dengan muka sinis. "E-eh ya mungkin bisa jadi ka, hehe." Gue jawab dengan gugup. "Kok bisa sih? Udah deh ceritanya nanti aja, gue juga lagi sibuk. Intinya jagain Bugy ya, jangan kecewain dia. Dia cowok baik-baik kok. See ya." Dia keluar dari kelas gue. Dia salah satu senior baik,super cantik, tenar, anak cheers, fashionable. Beda dengan gue, anak KIR yang cuma iseng-iseng masuk cheers dan alhasil gak masuk ke tim inti cheers.
                  "Di, ditunggu tuh di depan post Satpam.", Temen kak Bugy nyamperin gue sambil mengendarai motornya. "Sama siapa,kak?!" gue tanya, tapi dia udah pergi jauh duluan. Gue jalan sendiri ke post satpam. Ternyata ada ka Bugy disana. Gue samperin aja. "Eh, Di." Dia sapa gue sengan melihatkan senyuman tiga jari. "Eh ka Bugy, lagi nungguin siapa?" Tanya gue. "Nungguin orang yang ada didepan gue." jawabnya, Depan dia? "Hah? Siapa? depan ka Bugy gak ada orang loh," Heran gue. "Aduh, Di. Depan aku itu kamu, Di ayo naik, aku nungguin kamu, Di." Dia narik gue dan nyuruh gue duduk di jok boncengan ducati-nya. "Mau dianter kemana, Mba? Hahaha," Bercandanya. "ke mana aja deh asal sampai tujuan dengan selamat." Jawab gue. 
                   Jalan kemana nih? kok perasaan jalan pulang ke rumah gue gak kesini deh. Dan ternyata kita masuk ke salah satu Café. "Ayo turun. Kita sudah sampai." Dia menyuruhku turun dari ducati-nya. Kami masuk ke Café tersebut dan duduk di tempat yang sudah disediakan. "Ka, kok kita kesini, sih?" Tanya gue. "Anggap aja ini teraktiranku yang baru saja merilis novel terbaruku." lantangnya. "Kakak rilis novel? Judulnya apa tuh ka? Wah selamat ya kak, cie makasih ka udah traktirin, nanti aku pasti beli novel tersebut kok!" Aku memberikan ibu jari yang menandakan 'Good Job', dia tersenyum. "Di?" seseorang menepuk bahuku. Ternyata tak disangka-sangka, dia sahabatku semasa SMP. "Adean!?" Aku menyebut namanya dan kami berpelukkan. "Sama siapa lo kesini?" Tanya Adean. "Oh ini, kakak kelasku namanya ka Bugy," jelas gue dan mereka berjabat tangan. "Kalo lo sendiri ngapain disini?" Tanya gue. "Oh ini nih, nganterin kutukupret nih satu, selesai latihan paskibra dia kecapean, namanya Reza." jelasnya dan gue berjabat tangan dengannya. Adean mendekati gue dan berbisik, "Pacar lo ya? Ganteng juga nih," , gue tertawa dengan membalas, "Engga, ini senior gue. Itu siapa?" dan dia menjawab "Iya jelas dong. Udah ah gue duluan ya. Takut pundung nih kutukupret." dan dia meninggalkan kami sambil melambaikan tangan. 
                      Tidak terasa, tepat hari ini 1 bulanan aku dan ka Bugy deket. Cuma deket. Ka Sabila yang terus berusaha cerita tentang semua kebaikan maupun keburukan dan sisi ka Bugy dan terus men-support gue buat jadi point-nya ka Bugy, Tres yang jadi deket sama temen-temennya ka Bugy, Dan gue yang semakin hari semakin deket dengan Ka Bugy. Dari ke Café, ke Bioskop, hingga makan bersama dengan keluaga ka Bugy dirumahnya. Baru kali ini gue suka sama orang yang selama ini gue tunggu. Ketika SMP, gue udah tau yang namanya Bugy Sadiotama, dia terkenal banget dikalangan SMP gue saat itu, dan sekarang gue bisa deket sama dia itu bagaikan mimpi. Duh, udah deh gue ngapain ngebengongin tentang beginian sih, mending gue pergi ke Lab aja deh.... dan HAP! seseorang menutup mata gue dengan tangannya dan dilanjutkan dengan segulung kain. "Aduh!! ini siapa sih? Gak usah jailin gue begini dong, rese lo!!" Gue emosi. "Tenang kok Di, ini gak akan ada apa-apa kok. Percaya deh." Suara kak Haykal a.k.a salah satu sahabat ka Bugy terdengar. Gue hanya terdiam dan mengikuti instruksi jalan dari suara ka Haykal. Terasa masuk ke suatu ruangan dan terdengar alunan lagu romantis dari Justin Bieber. Gue duduk dikursi yang sudah disediakan ka Haykal. Gue diperintahkan untuk membuka lilitan kain yang menutupi mata gue dan ternyata.............. Waw, semua ruangan gelap ini diterangi oleh candle light bukan dinner tapi lunch dengan suasana dinner, keren. "Kamu suka?" Tanya seseorang, dan ternyata dia ka Bugy. "Ka keren banget ka keren, ini di Prakarya, ya?" Tanya gue. "Iya, Diandra........ Waktu tetap berjalan dan kita udah cukup lama deket.  I just wanna tell you... hmm, that i... i feel in love with your personality and your looks are just a bonus. so, Would you be my girlfriend? 'Cause if you were my girlfriend, I'd be your shining star. The one to show you where you are." Kata-kata tersebut keluar dari mulutnya. Aduh gimana nih? Jawab apa? Oke gue jawab, "I've never met anybody else that gets my heart racing like you do. M-m-maaf kak aku gak....bisa. sumpah gak bisa nolak." Aku menjawab dengan lantang, Ka Bugy loncat-loncat kayak kodok dengan teriak-teriak kegirangan. Dia memegang tangan gue dan tiba-tiba lampu prakarya menyala dan teman-teman dekat gue dan ka Bugy masuk keruangan. Mereka semua memberi selamat. Ini lah moment terpenting yang gak akan gue lupain. sekian.


Selesai juga salah satu cerpen asal-asalan saya ini, waktunya juga terlalu singkat. Maaf bila ada kesamaan nama, kata-kata yang kurang baik, saya juga masih belajar. Thank you for reading. 

Sabtu, 12 Mei 2012

Believe

Kemarin Boyfriend MV udah keluar . semua cewek sudah nonton Boyfriend MV berteriak , "OMG, my hearrrrrtttt." terutama buat Beliebers . Yakin deh , Justin super duper kece, ganteng, cool, dancenya juga keren !

Lewat dari Boyfriend kemarin tepat tanggal 12 Mei 2012 hari Jum'at Justin meliris lagu barunya untuk memperingati Mother's day . Lagu yg ia buat spesial untuk Mamanya , How a good son Justin! Judulnya Turn To You . Kalian bisa denger lagunya diatas ya ;) Well, Justin itu sehari-hari hidup dengan Mom-nya . Ibunya, Pettie berpisah dengan Ayah Justin , Jeremy Bieber sejak Justin masih kecil .

Dan gak sabar banget nunggu June 19 , 2012!!! Believe Album bakal keluaaaaaaar!!! cuma sayangnya emang udah tradisi dari dulu, di Indonesia Believe album gak bakal keluar tanggal segituan. biasanya kan sebulanan , kadang kalo cepet 2 mingguan baru ada di pasaran. Bakal langsung beli Albumnya pas baru sampe di Indonesia , pasti keren banget dehhhhh..... :P

Sekian dulu deh cerita dariku , makasih ya buat blogger yg baca blog aku. Jangan lupa ya commentnya dtunggu ;)