Copyright © Vas Happenin'?
Design by Dzignine
Senin, 04 Mei 2015

Secangkir Kopi

Lama tak bertemu,
Apa Kabar?

Kali ini banyak memori yang perlu aku serat dalam note. Langkah yang telah terinjak membuatku sadar bahwa hidup ini nyata.

Semakin hari, semakin tumbuh. Beranjak dewasa. Kini aku sadar apa yang telah terlewati adalah sebuah pengalaman. Banyak kisah yang berjadi setelah aku masuk kedalam dunia 'masa indah', SMA. Kehidupan yang kurasakan berasa sangat berbeda 180° dari kehidupan sebelumnya. Aku sadar, kini saatnya aku belajar memaknai hidup. Santai tapi pasti, itu adalah salah satu trik hidupku. Tak perlu terlihat wibawa, kamu hanya perlu merapihkan pakaian agar terlihat 'class' itu cukup. Menghargai seseorang dapat merubah pandangan menjadi sangat baik, itu yg terjadi saat ini. Ada saja rasa lelah, tapi itu tak menjadikanku sebagai penghalang. Aku yakin dibalik rasa lelah ini ada sebuah senyuman yang terciptakan setelahnya. Sempat, aku berhayal 'Apa iya harus pindah?', hati kecil menolak. Aku datang kesini, karna niat baikku untuk memiliki teman banyak. Jika aku pulang, gagal sudah niatku. 
Masa Indah? maksudnya? Kisah kasih? Datang ada saja, tapi tak tertarik. Sejak awal, selalu memandang satu.... hingga saat ini. Sulit, dia pun sulit ditebak. Pengaggumnya pun cukup banyak, membuat itu semakin sulit bisa dekat. Andai ia tahu, cumanya yang berwarna. Yang lainnya terlihat abu-abu. Kita memang dekat, namun tak merasakan apa-apa. Hanya dapat memandang, menyapa pun masih tersipu. Tak tahu mengapa, aku yakin sekali kita sama. Tidak hanya aku, dia pun sering seperti yang kulakukan. Tapi jenuh selalu terasa karna tak ada kemajuan. Memang, diam itu berlian dibanding ungkap duluan karna kusadar derajat wanita akan hilang. Sulit diungkapkan. Begitu rumit untuk diserat, tak kuat.

Namun, yang aku dapat dari pengalaman yang telah aku lewati salahsatunya; bersyukur. Dengan bersyukur, bahagia akan selalu ada. Kapanpun. Dimanapun. Masa yang  kini sedang aku jalani salah satu masa yang rawan, jika tak bisa kontrol hilang salahsatu harapan. Untung saja, sekelilingku memaknai hidup dengan sangat baik. Belajar sederhana memang tak semuadah dikira. Tapi kini sadar, Hidup perlu junjung ke atas, tapi kita pun perlu melihat ke bawah.